KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayahnya, saya dapat menyelesaikan
penyusunan analisis
unsur intrinsik puisi lirikyang berjudul ‘’ Kasih Ibu “ Karya SM.
Mochtar
Puisi lirik merupakan bentuk karya
sastra yang mengungkapkan fikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan
disusun dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya.
Mengapresiasi puisi berarti memberikan penghargaan dan pengertian puisi
tersebut.
Dalam penyusunan puisi lirik ini, saya,
sebagai penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat
membangun dan mendidik untuk perbaikan selanjutnya. Walaupun demikian, penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya. Terima kasih.
ANALISI UNSUR INTRINSIK
PUISI
LIRIK
KASIH
IBU
Kasih ibu,
kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia.
kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia.
Kasih ibu,
kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia.
kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia.
Karya
: SM. Mochtar
UNSUR
INTRINSIK
Puisi
Lirik ini diciptakan untuk mengajarkan dan memberi pengetahuan
kepada anak-anak tentang kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya. Dengan
demikian anak-anak dapat menyadari betapa besarnya kasih sayang seorang ibu
sehingga anak-anak dapat menghargai dan membalas kasih sayang seorang ibu.
Dalam
puisi lirik tersebut dijelaskan bagaimana besarnya kasih sayang seorang kepada
anaknya. Hal ini dapat dilihat dari lirik “Kasih ibu, kepada beta tak
terhingga sepanjang masa.” Lirik tersebut menggambarkan bahwa kasih sayang
seorang ibu tak terhitung oleh waktu dan kasih sayang tersebut berlangsung
hingga akhir hayatnya. Selain itu, digambarkan pula bahwa kasih sayang yang
diberikan oleh seorang tidak mengharapkan imbalan / balasan dari anak-anaknya.
Seorang ibu memberikan kasih sayang tersebut tanpa pamrih. Hal ini tertuang
dalam lirik “Hanya member, tak harap kembali, bagai sang surya, menyinari
dunia.”
Puisi lirik ini dapat dicerna dengan mudah oleh anak-anak
karena liriknya yang jelas dan ringan. Selain itu, lirik dalam lagu ini tidak
terlalu padat dan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah diingat dan
dihafal oleh anak-anak. Lagu ini bertempo lembut sesuai dengan tema lagu yang
penuh nasehat.
Puisi lirik ini memiliki pengaruh positif terhadap
anak-anak, yaitu anak-anak akan lebih menghargai, menghormati, patuh, dan lebih
menyayangi seorang ibu.
1.TEMA
Tema adalah gagasan pokok yang
dikemukakan penyir melalui puisinya. Tma mengacu pada penyairnya. Pembaca harus
tahu latar belakang penyairnya agar tidak salah dalam menafsirkan tema puisi.
Tema yang terdapat dalam puisi lirik Kasih Ibu tersebut adalah penyair menceritakan
bagaimana besarnya kasih sayang seorang kepada anaknya. Hal ini dapat dilihat
dari lirik “Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa.” Lirik
tersebut menggambarkan bahwa kasih sayang seorang ibu tak terhitung oleh waktu
dan kasih sayang tersebut berlangsung hingga akhir hayatnya.
2.NADA
Nada adalah sikap penyair terhadap
pembacanya. Misalnya, sikap rendah hati, periang dan penyabar. Lirik puisi yang
berjudul Kasih Ibu ini nadanya Riang
dan Gembira karena lirik ini menceritakan tentang kasih saya seorang ibu kepada
anaknya. Dengan demikian anak-anak dapat
menyadari betapa besarnya kasih sayang seorang ibu sehingga anak-anak dapat
menghargai dan membalas kasih sayang seorang ibu.
3.SUASANA
Suasana adalah keadaan pembaca setelah membaca puisi itu,
yang merupakan akibat yang ditimbulkan
puisi terhadap jiwa pembaca. Suasana yang terkandung dalam lirik puisi ini
merupakan suasana kasih sayang seorang ibu dan anaknya, Hal ini dapat dilihat
dari lirik “Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa.” Lirik
tersebut menggambarkan bahwa kasih sayang seorang ibu tak terhitung oleh waktu
dan kasih sayang tersebut berlangsung hingga akhir hayatnya
.
4.TIPOGRAFI
Tipografi merupakan bentuk puisi dalam puisi tersebut.
Tipografi adalah pengelompokkan bentuk puisi atau komponen-komponen bahasa
berdasarkan ciri formal yang terdapat dalam puisi lirik tersebut. Tipografi
puisi lirik ini adalah puisi ini termasuk puisi lama dengan menggunakan bahasa sehari
– hari yang mudah dipahami oleh anak – anak.
5. SARANA RETORIKA
Sarana retorika adalah bahasa yang digunakan pada puisi
lirik tersebut. Sarana retorika yang terdapat dalam puisi lirik ini menggunakkan
bahasa sehari-hari dan bahasa-bahasa yang di gunakan termasuk bahasa dan kata –
kata yang sangat sederhana yang mampu dengan mudah dicerna oleh anakl –anak.
6.RIMA
Rima {persajakkan} adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan
oleh huruf atau kata-kata lirik dan bait atau persamaan bunyi dalam puisi. Rima yang diterapkan penyair
dalam puisi ini adalah a-a-a-a,
7. AMANAT
Amanat merupakan pesan yang ingin
disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui puisi lirik tersebut. Amanat
yang terkandung dalam puisi Puisi Lirik ini
memiliki makna agar setiap setiap anak harus mampu menghargai ibunya karena
berkat kasih dan sayangnya yang sepanjang masa tak akan mudan terbalas dengan
apapun.
8.PENCITRAAN
Pencitraan atau pengimajian adalah
gambaran dalam fikiran atau gambaran dalam angan-angan penyair dalam puisinya.
Gambaran fikiran ini adalah sebuah efek dalam fikiran yang sangat
menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh
penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh panca indra. Bahwa anak yang berbakti adalah anak yang mau
menghargai belai kasih ibu yang melahirkan menyusui dan membesarkan kita
anaknya.
9.DIKSI
Penyair sering menggunakan diksi untuk
membangkitkan imajinasi dalam melukiskan sesuatu dalam karya puisinya, tentu
saja penyair akan mempunyai gaya yang berbeda dengan penyair lainnya. Dalam
puisi lirik yang saya sedang bahas
mengandung kata-kata sederhana yang mudah dicerna dan dipahami oleh anak
– anak.
10.PERASAAN
Perasaan adalah sikap penyair terhadap
tema dalam puisinya, misalnya, simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan
sebagainya. Perasaan yang terkandung dalam puisi lirik yang sedang saya bahasa
adalah perasaan haru dan hormat terhadap sosok seorang ibu yang selalu
mengasihi.
PENUTUP
Dengan selesainya makalah ini, saya
ucapkan Alhamdulillah Wasyukurillah kepada Allah SWT. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dan
Ibu Guru yang telah membimbing dan mendidik kami.
Tugas
ini kami tutup dengan permohonan maaf atas segala kesalahan atau kekurangan
dalam pembuatan tugas ini, karena kami masih dalam tahap belajar. Jika ada
kata-kata yang kurang berkenan dihati pembaca sekali lagi saya mohon maaf atas
semua kesalahan saya. Semoga makalah ini bermanfaaat bagi semua orang yang
membacanya, Amien Yarobbal A’ lamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar