Kamis, 08 Oktober 2015

KASIH IBU



KATA PENGANTAR
        Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan hidayahnya, saya dapat menyelesaikan penyusunan analisis unsur intrinsik puisi lirikyang berjudul ‘’  Kasih Ibu “ Karya SM. Mochtar
       Puisi lirik merupakan bentuk karya sastra yang mengungkapkan fikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan struktur fisik dan struktur batinnya. Mengapresiasi puisi berarti memberikan penghargaan dan pengertian puisi tersebut.
      Dalam penyusunan puisi lirik ini, saya, sebagai penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun dan mendidik untuk perbaikan selanjutnya. Walaupun demikian, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembacanya. Terima kasih.



ANALISI  UNSUR INTRINSIK
PUISI LIRIK
KASIH IBU
Kasih ibu,
kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia.
Kasih ibu,
kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,
tak harap kembali,
Bagai sang surya, menyinari dunia.


Karya : SM. Mochtar

UNSUR INTRINSIK
Puisi Lirik ini diciptakan untuk mengajarkan dan memberi pengetahuan kepada anak-anak tentang kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya. Dengan demikian anak-anak dapat menyadari betapa besarnya kasih sayang seorang ibu sehingga anak-anak dapat menghargai dan membalas kasih sayang seorang ibu.
Dalam puisi lirik tersebut dijelaskan bagaimana besarnya kasih sayang seorang kepada anaknya. Hal ini dapat dilihat dari lirik “Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa.” Lirik tersebut menggambarkan bahwa kasih sayang seorang ibu tak terhitung oleh waktu dan kasih sayang tersebut berlangsung hingga akhir hayatnya. Selain itu, digambarkan pula bahwa kasih sayang yang diberikan oleh seorang tidak mengharapkan imbalan / balasan dari anak-anaknya. Seorang ibu memberikan kasih sayang tersebut tanpa pamrih. Hal ini tertuang dalam lirik “Hanya member, tak harap kembali, bagai sang surya, menyinari dunia.”
Puisi lirik  ini dapat dicerna dengan mudah oleh anak-anak karena liriknya yang jelas dan ringan. Selain itu, lirik dalam lagu ini tidak terlalu padat dan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah diingat dan dihafal oleh anak-anak. Lagu ini bertempo lembut sesuai dengan tema lagu yang penuh nasehat.
Puisi lirik  ini memiliki pengaruh positif terhadap anak-anak, yaitu anak-anak akan lebih menghargai, menghormati, patuh, dan lebih menyayangi seorang ibu.

1.TEMA
         Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan penyir melalui puisinya. Tma mengacu pada penyairnya. Pembaca harus tahu latar belakang penyairnya agar tidak salah dalam menafsirkan tema puisi. Tema yang terdapat dalam puisi lirik Kasih Ibu tersebut adalah penyair menceritakan bagaimana besarnya kasih sayang seorang kepada anaknya. Hal ini dapat dilihat dari lirik “Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa.” Lirik tersebut menggambarkan bahwa kasih sayang seorang ibu tak terhitung oleh waktu dan kasih sayang tersebut berlangsung hingga akhir hayatnya.









2.NADA
       Nada adalah sikap penyair terhadap pembacanya. Misalnya, sikap rendah hati, periang dan penyabar. Lirik puisi  yang berjudul  Kasih Ibu ini nadanya Riang dan Gembira karena lirik ini menceritakan tentang kasih saya seorang ibu kepada anaknya.  Dengan demikian anak-anak dapat menyadari betapa besarnya kasih sayang seorang ibu sehingga anak-anak dapat menghargai dan membalas kasih sayang seorang ibu.











3.SUASANA
     Suasana adalah keadaan pembaca setelah membaca puisi itu, yang merupakan akibat yang ditimbulkan puisi terhadap jiwa pembaca. Suasana yang terkandung dalam lirik puisi ini merupakan suasana kasih sayang seorang ibu dan anaknya, Hal ini dapat dilihat dari lirik “Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa.” Lirik tersebut menggambarkan bahwa kasih sayang seorang ibu tak terhitung oleh waktu dan kasih sayang tersebut berlangsung hingga akhir hayatnya
.








4.TIPOGRAFI
     Tipografi merupakan bentuk puisi dalam puisi tersebut. Tipografi adalah pengelompokkan bentuk puisi atau komponen-komponen bahasa berdasarkan ciri formal yang terdapat dalam puisi lirik tersebut. Tipografi puisi lirik ini adalah puisi ini termasuk puisi lama dengan menggunakan bahasa sehari – hari yang mudah dipahami oleh anak – anak.












5. SARANA RETORIKA
      Sarana retorika adalah bahasa yang digunakan pada puisi lirik tersebut. Sarana retorika yang terdapat dalam puisi lirik ini menggunakkan bahasa sehari-hari dan bahasa-bahasa yang di gunakan termasuk bahasa dan kata – kata yang sangat sederhana yang mampu dengan mudah dicerna oleh anakl –anak.












6.RIMA
     Rima {persajakkan} adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata lirik dan bait atau persamaan bunyi  dalam puisi. Rima yang diterapkan penyair dalam puisi ini adalah a-a-a-a,













7. AMANAT
      Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui puisi lirik tersebut. Amanat yang terkandung dalam puisi Puisi Lirik ini memiliki makna agar setiap setiap anak harus mampu menghargai ibunya karena berkat kasih dan sayangnya yang sepanjang masa tak akan mudan terbalas dengan apapun.










8.PENCITRAAN
      Pencitraan atau pengimajian adalah gambaran dalam fikiran atau gambaran dalam angan-angan penyair dalam puisinya. Gambaran fikiran ini adalah sebuah efek dalam fikiran yang sangat menyerupai  gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh panca indra. Bahwa  anak yang berbakti adalah anak yang mau menghargai belai kasih ibu yang melahirkan menyusui dan membesarkan kita anaknya.










9.DIKSI
      Penyair sering menggunakan diksi untuk membangkitkan imajinasi dalam melukiskan sesuatu dalam karya puisinya, tentu saja penyair akan mempunyai gaya yang berbeda dengan penyair lainnya. Dalam puisi lirik yang saya sedang bahas  mengandung kata-kata sederhana yang mudah dicerna dan dipahami oleh anak – anak.












10.PERASAAN
      Perasaan adalah sikap penyair terhadap tema dalam puisinya, misalnya, simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan sebagainya. Perasaan yang terkandung dalam puisi lirik yang sedang saya bahasa adalah perasaan haru dan hormat terhadap sosok seorang ibu yang selalu mengasihi.












                                              PENUTUP
        Dengan selesainya makalah ini, saya ucapkan Alhamdulillah Wasyukurillah kepada Allah SWT. Tidak lupa  saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Guru yang telah membimbing dan mendidik kami.
Tugas ini kami tutup dengan permohonan maaf atas segala kesalahan atau kekurangan dalam pembuatan tugas ini, karena kami masih dalam tahap belajar. Jika ada kata-kata yang kurang berkenan dihati pembaca sekali lagi saya mohon maaf atas semua kesalahan saya. Semoga makalah ini bermanfaaat bagi semua orang yang membacanya, Amien Yarobbal A’ lamin.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar